Senin, 19 Desember 2011

Waspada! Diabetes & Darah Tinggi Juga Mengincar Anak-anak

Orangtua seringkali tak menyadari beberapa penyakit yang lazim diderita orang dewasa sekarang ini, juga rentan menyerang anak-anak usia dini. Penyakit itu seperti, diabetes, ginjal, darah tinggi, maag dan lainnya.

Pola makan tak sehat ditengarai menjadi pemicu anak-anak rentan terhadap penyakit tersebut.

Meski jumlah kasusnya masih terbilang sedikit, namun penyakit ini patut diwaspadai setiap orangtua karena dampaknya tidak dirasakan langsung tetapi dalam jangka waktu bertahun tahun kemudian.

Dokter Spesialis Poli Anak RSBT Pangkalpinang, dr H Yasman SPA, menjelaskan penyakit orang dewasa yang sering ditemui pada anak ada dua yaitu, penyakit menular dan penyakit menurun (turunan). Untuk menghindarinya, dr Yasman menyarankan orang tua menghindari penggunaan bahan pengawet dalam menyajikan makanan.

Berikut analisa lengkap dr Yasman yang disampaikan kepada bangkapos.com pada pekan lalu:

PENYAKIT orang dewasa yang sering ditemui pada anak ada dua yaitu, penyakit menular dan penyakit menurun (turunan).

Penyakit turunan, seperti diabetes walapun kedua orangtua anaknya sudah meninggal namun anak masih berisiko untuk tertular penyakit tersebut.

Sedangkan untuk penyakit menular, terjadi jika sang anak tinggal bersama orangtua yang terjangkit penyakit menular, seperti TBC. Orangtua yang menderita penyakit TBC dan tinggal bersama anak-anak mereka maka anak itu akan tertular. Tapi kalau anak tersebut tinggal di luar maka anak tersebut tidak akan tertular.

Penyakit yang banyak ditemui adalah TBC. Penyakit ini biasanya menular karena hubungan dekat antara orangtua dan anak serta keluarga lainnya dalam satu rumah.

Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai banyak penyakit menular. Hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan masih kurang. Orangtua sering tidak memberikan anaknya imunisasi sebagai antibodi anak tersebut.

Minggu, 11 Desember 2011

Tak Selamanya Tertawa menyehatkan, bagi Penderita Chiari Bisa Sebabkan Kematian

Carolyn Gibbons (23 tahun) menderita sakit yang cukup langka. Sejak bulan Maret lahun lalu, ia mengalami malformasi otak. Guru muda ini mengalami gangguan neurologis. Dokter memperingatkan ia bisa mati jika tertawa terlalu keras. Tertawa dengan keras bisa mendorong otaknya keluar dari tengkorak.

Ia divonis mengalami kondisi yang disebut Chiari malformasi, yang berarti bagian bawah otaknya terlalu besar. Hal ini dapat memblokir aliran cairan ke kepalanya melalui kanal tulang belakang. Gerakan tubuh yang menghentak seperti tertawa dapat meningkatkan resiko kematian mendadak.

Carolyn awalnya berpikir kondisi yang dialaminya tak terlalu berbahaya. "Saya pikir obat bisa mengendalikan sakit saya. Tapi gejala yang semakin buruk membuat saya sadar ternyata otak saya lebih besar dari tengkorak," ujar dia. 

Ia tak bisa berlaku seperti orang normal. Tiap gerakan mencolok yang ia lakukan dapat menyebabkan rasa sakit yang mengerikan dan dapat menyebabkan otak terdorong keluar dari tengkorak, dan  herniate masuk ke dalam tulang belakang.

Ia baru menyadari kondisi yang dialaminya saat ia pingsan dari sekolah, akhir Maret lalu. Ia mengalami sakit kepala yang luar biasa. Setelah diperiksa melalui scan otak, barulah ia tahu ada bagian tertentu dari otaknya yang memiliki ukuran tidak wajar. Untuk mengontrol rasa sakit, ia harus meminum 50 pil sehari.

Pekerjaannya sebagai guru terpaksa harus ia tinggalkan agar kondisinya tidak memburuk. Carolyn akhirnya menjalani operasi pada 29 Juli. Ahli bedah 'membuang' sedikit bagian dari tulang belakang dan tengkorak seluas 2,5 cm persegi untuk membuat ruang lebih untuk ukuran otaknya.

Akibat operasi itu, ia kini mengalami alergi medis terhadap bagian yang digunakan untuk menutup lubang di tengkoraknya. Dia sekarang menderita insomnia ekstrim. Ia bisa tidak tidur selama 60 jam. Sebuah kantung cairan juga masih tersisa di tulang punggungnya. Ia memerlukan operasi lain untuk mengeringkan cairan tersebut agar hidup normal. "Saya hanya berharap ada operasi lain sehingga saya bisa tertawa tanpa ada resiko kematian," ujar dia. Yang dialami oleh Carolyn adalah kasus langka. Terjadi dengan perbandingan satu dari 1.000 orang.

Wi-Fi Kurangi Kesuburan Pria?

Penelitian terbaru, meskipun dalam skala kecil menunjukkan bahwa penggunaan Wi-Fi dapat merusak sperma dan menurunkan kesuburan pria. Penyebabnya, menurut Reuters Health, disebabkan karena radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat komunikasi nirkabel.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility, peneliti mengambil sampel semen dari 29 sukarelawan sehat. Semen diletakkan di bawah laptop Wi-Fi-enabled dan terhubung ke internet. Setelah empat jam, 25 persen sperma tak lagi berenang. Sembilan persen dari semen yang diuji bahkan mengalami kerusakan DNA. Sementara itu, sampel semen yang diletakkan di dekat laptop yang dihidupkan tapi tak terhubung dengan internet menunjukkan kerusakan minimal. Begitu pula dengan sampel yang disimpan secara terpisah.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa penggunaan komputer laptop terhubung ke Internet dan diposisikan dekat organ reproduksi laki-laki dapat menurunkan kualitas sperma," demikian ditulis oleh para peneliti dalam jurnal tersebut. Namun, mereka masih belum yakin apakah temuan ini berlaku pada semua perangkat nirkabel, atau ada faktor lain yang berpengaruh.

Temuan ini cukup mencemaskan jutaan pria yang biasa menggunakan laptop di pangkuan mereka, atau menyimpan smartphone di saku. Menurut American Urological Association, hampir satu dari enam pasangan Amerika mengalami kesulitan hamil. Setengah dari kesulitan kehamilan itu disebabkan karena masalah pada kesuburan pria.

Untuk kesuburan yang optimal, seorang pria harus memiliki 70 juta sperma per milimeter. Faktor lingkungan merupakan salah satu yang cukup berpengaruh dalam  menurunkan jumlah sperma. Studi yang diterbitkan pada awal November menunjukkan bahwa panas yang dihasilkan karena memegang laptop selama 10-15 menit berbahaya untuk merusak sperma.

Beberapa ilmuwan mengatakan mereka tidak percaya menggunakan laptop akan membuat pria mandul. Tapi, dalam kasus ini mereka menyarankan agar menggunakan laptop di meja, tidak di pangkuan.

Ini Pendidikan Seks yang Harus Diajarkan Ortu pada Anaknya

Survei Perilaku Seks 2011 yang dilakukan DKT Indonesia menunjukkan, rata-rata remaja mulai berhubungan seks pertama kalinya pada usia 19 tahun dengan mayoritas merupakan mahasiswa.Psikolog Seksual Zoya Amirin menyatakan, melihat fakta dan data ini, kita sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas di lingkungan keluarga sekalipun. "Alangkah baiknya bila pendidikan seks yang tepat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah remaja dan kaum muda ini mendapatkan informasi yang salah," katanya.

Orang tua merupakan sumber utama anak seharusnya mendapatkan pendidikan seksual, katanya. "Bukannya malah menghindari topik yang sensitif tersebut, karena ternyata hasil survei juga menunjukkan bahwa remaja membahas kegiatan seksualnya dengan teman sebesar 93 persen, disusul dengan membahas dengan pacar (21 persen) baru dengan ibu (10 persen) dan ayah (2 persen)," tambahnya.
Zoya menyebut pendidikan seks yang harus diterima anak usia 15-19 tahun adalah pemahaman bahwa kematangan seksual yang telah dialami pada usia tersebut akan bisa membuat mereka untuk hamil atau menghamili perempuan. "Bagi anak lelaki, mereka harus memahami bahwa dorongan seksual itu normal tapi juga harus diajari agar bagaimana cara iseng mereka melepaskan ketegangan seksual seperti menarik tali bra teman sekolahnya itu tidak menjadi pelecehan seksual," ujarnya.
Sedangkan untuk anak perempuan, Zoya meminta agar orang tua untuk mengajarkan mereka kemampuan untuk mengatakan "tidak" dalam kondisi dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seks. "Dalam pendidikan seks, perlu diajari bagaimana berkata 'tidak' meskipun sudah diajak masuk ke dalam kamar, karena itu akan jadi pemerkosaan," ujarnya.

Stop, Makan Cake Bila Tak Ingin Berbulu

Menurut sebuah survei yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan Mintel bulan lalu mengungkapkan bahwa lebih dari setengah jumlah perempuan mengalami pertumbuhan rambut halus di tubuh secara berlebihan.

Satu dari 10 wanita diperkirakan memiliki masalah pertumbuhan rambut halus berlebihan, seperti di dagu, di atas mulut, tangan hingga kaki. Perkiraan ini diperkuat dengan maraknya berbagai produk waxing (perontok bulu).

Survei online terhadap lebih dari 2.000 wanita menunjukkan bahwa tumbuhnya rambut-rambut halus di beberapa bagian tubuh menimbulkan 'malapetaka', setelah masalah kegemukan (obesitas).

Tentu saja, banyak wanita yang merasa risih dengan tumbuhnya rambut halus di tubuh. Lantas apa penyebabnya?

Dr. Davison menjelaskan bahwa pertumbuhan rambut halus yang tak wajar pada tubuh wanita bukanlah karena masalah medis, namun hal ini bisa disebabkan karena faktor genetik atau keturunan yang berasal dari keluarga yang memang memiliki bulu berlebihan.

"Misalnya, orang-orang di Asia Selatan atau Mediterania lebih cenderung memiliki rambut halus berlebihan ketimbang orang bule atau orang dengan kulit hitam," ungkap Dr Rina Davison, pakar kelenjar endokrin dari Whipps Cross University Hospital, London, seperti yang dilansir melalui Daily Mail.

Menurut Dr Davison terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wanita mengalami pertumbuhan rambut halus secara berlebihan.

Makan makanan dari karbohidrat olahan, seperti kue dan cake dalam porsi besar bisa menjadi salah satu faktornya. Cake mengandung tingkat gula yang tinggi, yang dapat memicu pertumbuhan rambut halus yang berlebihan.

Dr Davison menambahkan bahwa makanan ini juga memiliki indeks glycaemic tinggi, yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

Insulin adalah hormon yang mengontrol tingkat gula darah. Resistensi berarti hormon menjadi kurang efektif dalam usaha menurunkan gula darah, sehingga tubuh harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan insulin.

"Masalahnya adalah meningkatnya level insulin dapat memicu faktor pertumbuhan yang membuat ovarium menghasilkan terlalu banyak testosteron atau hormon pria, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut halus yang berlebihan," tambah Marilyn Glenville, ahli kesehatan wanita dan ahli gizi.

Glenville juga menambahkan bahwa kegemukan atau obesitas juga dapat menyebabkan perlawanan insulin.


Roti Tawar Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Payudara?

Makan roti tawar dan kentang dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kanker payudara. Demikian dikatakan ilmuwan dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas California, San Diego. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengikuti diet kaya pati (amilum) lebih beresiko terkena tumor dibandingkan mereka yang jarang mengkonsumsi pati. Para peneliti belum dapat menjelaskan kecenderungan ini. Namun, mereka berasumsi bahwa peningkatan tingkat insulin yang dipicu ‘karbohidrat olahan’ seperti pati itu bisa merangsang pertumbuhan sel kanker.

Peneliti mempelajari pola makan dari 2.651 penderita kanker payudara selama 12 bulan. Mereka menemukan bahwa orang yang sering makan pati memiliki 14,2 persen resiko kanker payudara. Tingkat resiko ini lebih tinggi dibandingkan yang jarang mengkonsumsi pati, yaitu sekitar 9,7 persen.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukan hanya karbohidrat secara keseluruhan (yang berpotensi tingkatkan resiko kanker), tetapi terutama pati,” kata peneliti Universitas California, Jennifer Emond. Penelitian belum dapat memberikan rekomendasi untuk pola makan yang baik guna mencegah kanker ini.

Pada awalnya, asupan karbohidrat perempuan adalah 233 gram per hari. Peneliti mengamati pola makan wanita yang di tahun berikutnya mengalami kambuh penyakit. Perempuan yang penyakitnya kambuh itu umumnya menambah asupan pati sebanyak 2.3 gram per hari pada tahun pertama. Sementara itu, penderita yang tidak mengalami kambuh umumnya mengurangi asupan pati 2,7 gram setiap harinya.

Kanker payudara adalah kanker paling umum di Inggris. Penyakit ini diderita sekitar 46.000 wanita setiap tahun. Karbohidrat adalah bahan bakar yang paling penting untuk otot dan sumber energi penting untuk otak dan sistem saraf pusat. Karbohidrat olahan seperti roti mengandung pati lebih banyak dibandingkan dari biji-bijian (seperti beras).

CEO Kampanye Kanker Payudara, Baroness Delyth Morgan, mengapresiasi temuan ini. "Studi ini menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi pati mungkin bisa mengurangi risiko kambuhnya kanker payudara. Kita menunggu penelitian lebih lanjut tentang masalah ini,” ujar dia.

Sabtu, 10 Desember 2011

Minum Teh Hitam Bisa Kurangi Tingkat Stres

Teh hitam, sama seperti teh hijau, dipetik dari tanaman yang disebut Camellia sinensis. Daun teh hitam direndam sedemikian rupa sehingga memberikan warna gelap ketika diseduh. Tidak seperti teh hijau, antioksidan yang ada dalam teh hitam hilang setelah proses pengolahan.
Namun, bukan berarti teh hitam tak memiliki khasiat untuk kesehatan. Teh hitam juga memiliki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh.

Minum teh hitam secangkir sehari dapat membantu melembabkan kulit. Teh hitam juga dapat menyeimbangkan kadar hormon, sehingga bisa mengurangi stres. Teh hitam juga dpat menyeimbangkan tingkat kolesterol dalam tubuh sehingga mengurangi risiko stroke.

Teh hitam memiliki kandungan kafein sangat rendah sehingga memberikan efek baik untuk sirkulasi darah. Ada salah satu bagian dari teh hitam yang disebut fluorida. Floride bermanfaat dalam kesehatan mulut dan tulang. Teh hitam juga mengandung flavonoid seperti yang ditemukan dalam apel. Minuman ini  tidak hanya membantu untuk melawan bakteri, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Ampas teh juga dapat digunakan untuk mengurangi bengkak di mata. Jika ingin mencoba, kantong teh hitam disimpan di kulkas lalu dipijat-pijatkan pada area mata.

Selasa, 06 Desember 2011

Sembarangan Duduk Saat Bekerja Picu Penuaan Dini

Pernah memperhatikan bagaimana posisi duduk Anda saat bekerja di kantor?  Hati-hati bila Anda memiliki kebiasaan duduk atau berdiri yang kurang baik karena hal ini dapat memicu penuaan dini. Postur tubuh yang kurang baik tersebut akan menyebabkan nyeri di bagian leher dan pundak, sakit di punggung bawah, dan sakit kepala.
Menurut penelitian, sejak usia 25 tahun, kita sudah mengidap sarcopenia atau kehancuran massa otot. Secara rata-rata, kita kehilangan seperlima dari setiap 450 gram otot setiap tahun. Masalah utamanya adalah melemahnya otot-otot perut yang disebabkan oleh kondisi duduk membungkuk selama bertahun-tahun, yang menyebabkan tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang bagian bawah. Demikian menurut Carolyn Hewison, manajer fisioterapi untuk rumah sakit dari grup Nuffield.
Untuk menghindari postur tubuh yang buruk, cobalah untuk berdiri tegak beberapa kali dalam sehari. Caranya dengan berdiri menempel di dinding, termasuk pundak, pinggang, dan kepala, untuk mendorong postur yang lebih baik. "Cobalah menjaga posisi tersebut saat Anda berjalan. Semakin sering Anda melakukannya, semakin terbiasa otot-otot perut dan punggung Anda dalam memberikan dukungan yang diperlukan (untuk menyangga tubuh)," tuturnya.
Memang tidak ada cara untuk mencegah sarcopenia ini sepenuhnya. Namun, Anda bisa mencoba mencegah kondisi tersebut dengan melakukan latihan beban secara teratur untuk mendapatkan kekuatan otot.
"Fungsi otot bisa meningkat dengan latihan daya tahan, bahkan setelah awal serangan sarcopenia," ujar Robert Wolfe, profesor bidang geriatrik (ilmu tentang orangtua) di University of Arkansas.

Menurut dia, jauh lebih efektif untuk memulainya sebelum proses penuaan tersebut dimulai pada usia 40 tahun. Dengan kata lain, bila ingin awet muda, biasakan menjaga postur tubuh yang baik dengan berdiri tegak.

Duduk Sepanjang Hari Bikin Gemuk Badan Bagian Bawah

Ini berita tak menyenangkan bagi pekerja kantor yang biasa duduk sepanjang waktu saat bekerja. Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa duduk untuk jangka waktu yang lama benar-benar memberikan peluang bagian belakang dan bawah tubuh menjadi lebih besar.
Penelitian mengejutkan menemukan bahwa tekanan yang dibebankan pada area tubuh yang digunakan untuk duduk atau berbaring memproduksi hingga 50 persen lemak lebih banyak pada bagian-bagian yang terisolasi.Apalagi dikombinasikan dengan diet yang kuarng sehat dan tubuh kurang gerak.
Studi ini menjelaskan untuk pertama kalinya menggambarkan bahhkan mereka dengan diet sehat dan kebiasaan berolahraga akan terpengaruh jika mereka menghabiskan waktu yang lama untuk duduk di belakang meja.
Para peneliti menemukan bahwa sel-sel preadipocyte - prekursor untuk sel-sel lemak - berubah menjadi sel lemak dan menghasilkan bahkan lebih banyak lemak saat 'terdiam' pada kurun waktu berkepanjangan - saat berat badan ditumpukan pada jaringan tubuh kita ketika kita duduk atau berbaring.
Dengan mempelajari gambar MRI dari jaringan otot pasien lumpuh oleh cedera tulang belakang, dari waktu ke waktu, baris sel-sel lemak menyerang otot-otot utama dalam tubuh.
Dalam uji laboratorium, serangkatan preadipocytes dirangsang dengan glukosa atau insulin untuk mengubahnya menjadi sel-sel lemak. Mereka kemudian ditempatkan pada sel individu dalam perangkat sel peregangan, melampirkan mereka ke substrat fleksibel dan elastis. Kelompok uji sel dibentang secara konsisten untuk jangka waktu yang lama, yang mewakili perpanjangan masa duduk atau berbaring, sementara kelompok kontrol sel tidak.
Para peneliti mencatat perkembangan tetesan cairan dalam pengujian kedua kelompok. Hasilnya, pada saat sel-sel mencapai kematangan, kelompok yang menerima mekanik peregangan telah mengembangkan 50 persen lebih banyak lemak daripada kelompok kontrol.
Profesor Amit Gefen, dari Tel Aviv University, mengatakandari penelitian disimpulkan obesitas adalah lebih dari sekedar ketidakseimbangan kalori. "Sel sendiri juga responsif terhadap lingkungan mekanik mereka. Sel lemak memproduksi trigliserida lebih [bentuk utama dari lemak yang tersimpan dalam tubuh], dan.. pada tingkat yang lebih cepat, bila terkena peregangan statis," katanya.
Karenanya kata Profesor Gefen, bila ingin berat tubuh seimbang, tak hanya asupan kalori yang diperhatikan, tapi juga tubuh harus bergerak. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Physiology.

Senin, 05 Desember 2011

Pola Makan Orang Indonesia Picu Penyakit Jantung

Meningkatnya kasus penyakit jantung dan kolesterol di Indonesia ternyata sangat berhubungan erat dengan pola makan atau meal patterns orang Indonesia yang sangat sulit diubah.
Widjaja Lukito, dokter spesialis gizi klinik yang juga sekretaris anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang kesejahteraan rakyat menjelaskan, pola makan orang Indonesia yang sangat berhubungan erat dengan etnik, faktor tradisional, cara penyajian, dan segi ekonomi membuat makanan yang dikonsumsi minim serat dan tidak sehat.
"Seperti contohnya santan kelapa, paling banyak dipakai masyarakat dari berbagai etnik untuk memasak. Padahal efeknya kurang baik untuk tubuh. Sementara untuk dihilangkan sama sekali tidak mungkin. Ini menyangkut daya beli dan keadaan lingkungan juga," jelas Widjaja yang ditemui dalam seminar tentang kolesterol minggu lalu di Jakarta.
Begitu juga dengan presentase dietary fiber orang Indonesia, menurut Widjaja bila ditemukan ada orang yang konsumsi fibernya 12 persen saja sudah sangat baik sekali di Indonesia. "Padahal di luar rata-rata 25 persen," tambahnya.
"Ini yang membuat penyakit degeneratif semakin banyak kasusnya. Sebab kita sangat sulit mengubah meal patterns orang Indonesia. Bayangkan saja food compotition kita saja tidak pernah berubah, kalau pun berubah hanya seputaran itu-itu saja. Tidak berkembang. Bila memang ingin melakukan perubahan setidaknya para ahli di Indonesia, seperti ahli jantung, ahli gizi dan nutrisi semua harus duduk bersama membicarakan ini," kata Widjaja.

Sabtu, 03 Desember 2011

Perempuan Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung

       Kaum wanita memiliki risiko mengidap penyakit diabetes, kolesterol dan penyakit jantung. Terutama mereka yang memiliki berat badan berlebihan. Apabila ini tidak diantisipasi sejak dini, risikonya sangat fatal.
       Ini disampaikan dr. Leonora Tiluata, SpJp, FIHA ketika menjadi pembicara utama dalam seminar sehari tentang kesehatan. Seminar bertopik "Mengenal Gejala Sakit Jantung dan Upaya Mengatasi Dini serta Tindakan Penyelamatan" yang berlangsung di Aula El Tari, Rabu (9/11/2011).
Dalam seminar yang dihadiri Ketua Dharma Wanita Propinsi NTT, Ny, Bertha Salem, dia mengatakan, penyakit jantung  dan pembuluh darah  atau cardiovascular disease (CVD) masih merupakan  penyebab utama  kematian di dunia.

Kematian akibat serangkan penyakit CVD, lanjutnya, sering terjadi dan datang secara mendadak. Umumnya penyakit itu   menyerang sebelum penderita  mendapat pertolongan medis.

Penyakit itu, kata Leonora, lebih banyak akibat kombinasi beberapa faktor  yang berhubungan dengan  gaya hidup dan faktor fisiologis dan biokimia tubuh.
Dalam kaitan dengan gaya hidup seperti dikatakan Tiluata, pola makan yang tidak terkontrol secara baik menjadi pemicu munculnya penyakit diabetes, jantung dan kolesterol.
"Apabila sudah ada kolesterol serta diabetes maka risiko akan terjadinya penyakit jantung sangat terbuka. Ini harus diwaspadai. Setiap hari ibu-ibu memasak makanan bagi kebutuhan keluarga, tentunya cakupan gizi harus diperhatikan. Sajikanlah menu makanan yang tidak berisiko bagi penyakit jantung," kata Tiluata.
Menurutnya, peran kaum wanita khususnya ibu rumah tangga dalam mencegah terjadinya penyakit jantung, sangat penting. "Sajikanlah makanan yang tidak mengandung lemak tinggi. Kalau ini tidak diperhatikan, maka maka risiko terkena penyakit jantung, kolesterol dan diabetes sangat terbuka," ujarnya.

Haay, aku adalah salah satu siswa kelas XII di SMA N 1 Geger. Namaku Rachma Haninda Sari, di sekolah aku sering dipanggil Rachma tapi kalau di rumah panggilanku Ninda. Aku lahir di Madiun, tepatnya 8 November 1993. Sejak kecil aku tinggal bersama orang tuaku. Alamatku di Jl. Kaswari No. 411 Rt.11/Rw.02 Purworejo, Geger-Madiun.  
Dulu aku berasal dari SMP N 1 Geger.



Oya, aku ingin cerita sedikit tentang diriku, banyak yang bilang kalau aku itu orangnya:
* pendiam
* pemalu
* baik
* ramah
* sensitif
_Aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. ^_^


Hobi
Hobiku menyanyi & mendengarkan musik, aku menyukainya sejak kecil karena masih ada darah seni dari keluarga ayahku. Selain itu aku juga suka shopping. Meski begitu, mulai sekarang aku harus bisa mengatur keuangan sendiri. Jadi ya masih bisa dibilang hemat, hehe. Membaca majalah atau sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan dan teknologi sangat aku sukai, apalagi yang up to date.
Itulah sedikit hal tentang diriku. 

*Sekarang aku duduk di kelas XII. Tak terasa begitu cepatnya waktu berlalu. Suka duka bersama teman tak kan pernah terulang di bangku kuliah nanti. 3 tahun kita berada dalam satu atap untuk menimba ilmu, tapi nanti semuanya akan berpisah. Mencari ilmu untuk mewujudkan cita dan harapan. 
*Suasana di sekolah terkadang begitu melelahkan, tugas yang bertumpuk-tumpuk, deadline "besok",  belum lagi kalo ada ulangan, semua itu akan berakhir. Tapi perjuangan harus tetap lanjut, masa depan masih panjang. Harus ada komitmen.
*Harus ada semangat dari diri sendiri, meskipun dapat motivasi dari orang lain kalau gk ada semangat ya sama aja.
*_Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah..tiada kisah paling indah, kisah-kasih di sekolah_*
You Must Go on Struggle